Kamis, 18 Juli 2024

PENGANTAR ILMU SEJARAH_DASAR-DASAR ILMU SEJARAH

 


      A.   ASAL-USUL KATA SEJARAH

Kata sejarah berasal dari Bahasa Arab, Syajaratun, yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian merupakan suatu symbol, yaitu symbol kehidupan. Selain syajaratun yang berasal dari Bahasa arab, terdapat kata Arab yang memiliki arti hamper sama, seperti silsilah, Riwayat atau hikayat, kusah, dan Tarikh. Selain itu, terdapat kata dalam Bahasa Nusantara yang mirip dengan sejarah, yaitu babad dalam Bahasa Jawa, tambo dalam Bahasa Minangkabau, Pustaka dan cerita.

Istilah lainnya yang berasal dari kata asing yang sama dengan kata sejarah  yaitu history dari bahasa Inggris, geschichte berasal dari bahasa Jerman,  dan gechiedenis berasal dari bahasa Belanda. History berasal dari Bahasa Yunani kuno, yaitu historia (dibaca istoria), yang berarti “belajar dengan  cara bertanya-tanya”. Menurut filosof Yunani Aristoteles, historia berarti  pertelaan sistematis mengenai seperangkat alam, tanpa mempersoalkan susunan  kronologis. Dalam perkembangannya, istilah history sama dengan istilah scientia yang artinya pertelaan sistematis nonkronologis tentang gejala alam. Adapun historia lebih diartikan sebagai pertelaan mengenai gejala-gejala (terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologis. Dengan demikian, istilah history pada mulanya bukanlah berarti sejarah dalam pengertian sekarang, tetapi lebih dekat sebagai ilmu pengetahuan atau sains. Dalam perkembangan kemudian, kata historia berarti sesuatu yang telah terjadi. Istilah ini sama dengan kata geschichte, berasal dari kata geschehen, yang berarti terjadi; dan gechiedenis, berasal dari kata geschieden, yang berarti terjadi. Kata historia yang berasal dari bahasa latin tersebut masuk ke dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya. Misalnya historie atau l’hisrorie dalam bahasa Prancis, history dalam bahasa Inggris, dan istorya dalam bahasa Rusia.

 

     B.   DEFENISI DAN PENGERTIAN SEJARAH

Mengapa sejarah perlu definisi?  Sebab, sejarah merupakan salah satu ilmu pengetahuan tersendiri, yang memiliki batasan atau definisi.

Pengertian sejarah menurut para ahli :

1.    Herodotus

Sejarah merupakan kajian perputaran jatuh bangunnya masyarakat dan peradaban. Kajian yang membahas semua peristiwa yang terjadi dalam masyarakat atau peradaban sejak masa lalu hingga kini.

2.    Edward Harlott Carr

sejarah adalah suatu proses interaksi antara sejarawan dengan  fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa  sekarang dengan masa silam.

3.    Robert V. Daniel

Sejarah ialah kenangan dari tumpuan masa silam.

4.    John Tosh

sejarah adalah memori kolektif, sumber  pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial orang-orang dan prospek orang-orang tersebut pada masa yang akan datang.

5.    J. Bank

menyatakan bahwa semua kejadian/peristiwa masa lampau adalah

 sejarah; sejarah sebagai kenyataan.

6.    Beverley Southgate

Beverley Southgate menyatakan sejarah adalah suatu studi masa lampau, suatu studi yang hasilnya secara ideal merupakan suatu penyajian masa lalu sebagaimana adanya.

7.    Ibnu Khaldun

sejarah merupakan catatan peradaban manusia. Sejarah menjadi catatan tentang masyarakat dan peradaban dunia, termasuk perubahan yang terjadi pada watak manusia.

8.    Sartono Kartodirjo

Sejarah merupakan cerita tentang sebuah kejadian dengan membuat kembali peristiwa tersebut secara verbal. Artinya, menurut Sartono, sejarah merupakan peristiwa lampau yang bisa dibuat ulang secara verbal

9.    Kuntowijoyo

sejarah adalah suatu hal atau peristiwa yang sudah terjadi di masa lalu yang direkonstruksi atau membangun kembali kejadian masa lampau untuk kepentingan masa kini dan masa mendatang.

10.  sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan, dari beberapa peristiwa yang mampu dibuktikan dengan kenyataan atau fakta.

 

C. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA

Apa yang terjadi pada masa lalu  merupakan fakta sejarah atau kenyataan  sejarah. Kenyataan tersebut dapat menjadi  peristiwa sejarah. Dengan demikian, sejarah  sebagai peristiwa ialah kejadian, kenyataan,  dan aktualitas.

Dalam sejarah umat manusia, peristiwa sejarah dapat merupakan suatu perubahan kehidupan. Sebab sejarah pada hakikatnya merupakan sebuah perubahan. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Dengan melihat aspek waktu tersebut, akan terlihat perubahan dalam kehidupan manusia. Perubahan kehidupan tersebut dapat berupa aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

 

      D.   SEJARAH SEBAGAI KISAH

Sejarah sebagai kisah ialah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan, atau tafsiran menusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu lampau atau sejarah serba subjek. Dengan demikian, dalam sejarah sebagai kisah, subjektivitas akan muncul. Hal ini berbeda dengan sejarah sebagai peristiwa. Dalam sejarah sebagai peristiwa orang hanya melihat fakta sejarah, bukan mendengar atau membaca kisah sejarah.

 

      E.    UNSUR-UNSUR SEJARAH

1. Manusia

Manusia adalah unsur penting dalam lahirnya sebuah sejarah karena sangat menentukan peristiwa sejarah. Manusia memiliki peran penting dalam kemunculan sejarah karena umumnya sejarah bercerita tentang tindakan atau tingkah laku manusia dalam bidang apapun, bukan berdasarkan perspektif binatang ataupun alam.  Hal ini terjadi karena sejarah itu sendiri tercipta memang untuk manusia.

 2. Waktu

Waktu atau periode menjadi unsur yang tidak kalah pentingnya karena konsep sejarah mengulas tentang kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu. Kurun waktu nilah yang menjadi batasan sejarah itu dimulai atau diakhiri secara sistematis dan jelas. Unsur waktu menunjukan bagaimana manusia menggunakan waktu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Jadi waktu tidak bisa dipisahkan dari kesadaran manusia sebagai makhluk hidup yang dinamis.

 3. Ruang

Ruang sebagai unsur sejarah yang dimaksud adalah tempat yang merujuk aspek letak geografis suatu kejadian yang dialami manusia. Aktivitas yang dilakukan manusia pada waktu tertentu pasti berada pada ruang tertentu pula. Keterlibatan ruang yang jelas inilah yang akan mempermudah pembaca generasi selanjutnya bisa memahami dengan utuh sebuah peristiwa sejarah yang real terjadi.

 4. Kausalitas

Sejarah yang bersifat deskriptif maka perlu ditampilkan dengan susunan fakta apa, siapa, kapan, dmana, dan bagaimana dalam penafsirannya. Data deskriptif itulah yang akan memacu keingintahuan pada peristiwa sejarah tertentu agar terpenuhi. Contohnya penggunaan pertanyaan bagaimana akan terjawab keterangan- keterangan sebab peristiwa sejarah itu terjadi meskipun hanya dihadirkan dengan cara implisit bukan eksplisit. 

 

      F.    SIFAT-SIFAT SEJARAH

            1. Unik

                Hanya terjadi sekali dan tidak akan berulang

             2. Penting

                Menyangkut hajat hidup banyak manusia atau masyarakat

            3. Abadi

                Dikenang sepanjang masa


      G. FUNGSI SEJARAH

1. Fungsi Intrinsik

·       Sejarah sebagai kajian ilmu kemudian terus berkembang melalui perspektif filsafat agar terus tercipta sejarah-sejarah baru. Perkembangan teori sejarah juga berpengaruh pada perkembangan ilmu-ilmu lain, termasuk di dalamnya perkembangan metode sejarah

·       Sejarah sebagai upaya mengenal masa lalu, bersamaan dengan bumbu mitos sejarah kemudian menjadi alat yang tepat untuk memahami masa lalu

·       Sejarah untuk menyatakan pendapat membuat banyak penulis sejarah atau sejarawan menggunakan ilmunya untuk mengungkapkan sesuatu

·       Sejarah dapat menjadi profesi, yakni sebagai penulis atau peneliti sejarah atau yang diakui sebagai sejarawan.

 

2. Fungsi Ekstrinsik

Fungsi ekstrinsik dari sejarah adalah memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang melalui perkembangan ilmu lain. Sejarah kemudian masuk ke semua lini kajian ilmu untuk mengungkapkan pengetahuan kepada orang banyak. Misalnya ilmu pendidikan, filsafat, moral, etika, estetika atau seni, sampai ilmu eksakta.

 

      G.   MANFAAT SEJARAH BAGI KEHIDUPAN

erikut ini manfaat sejarah yang perlu Grameds ketahui agar lebih menghargai sejarah dan maknanya untuk terus dilestarikan:

 1. Peneguh Hati

Setiap manusia memerlukan ketenangan dan keteguhan hati untuk menjalani hidup, maka dengan penguasaan sejarah manusia bisa lebih memaknai apa yang sedang ia lakukan saat itu secara sadar.

 2. Bermanfaat Untuk Pengajaran

Sejarah dapat menjadi pelajaran bagi manusia untuk melakukan sesuatu di masa depan atau sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan. Sejarah secara pribadi dapat dimaknai sebagai pengalaman hidup ruang, waktu, meskipun mungkin bukan dia yang mengalaminya. Sejarah bisa menjadi sumber informasi bagi seseorang untuk mengenal banyak hal yang bisa mempengaruhi jalan hidupnya.

 3. Sebagai Peringatan

Sejarah mewakili peristiwa yang pernah terjadi masa lalu, baik yang sifatnya positif atau negative itu tetap bernama sejarah yang sudah terjadi. Hal tersebut dapat mengingatkan seseorang untuk memetik sinyal dalam situasi tertentu berdasarkan kejadian yang sudah pernah terjadi.

 4. Sebagai Sumber Kebenaran

Setiap manusia pasti membutuhkan kebenaran untuk menjalankan kehidupannya, maka sejarahlah yang membuktikan bahwa seseorang harus memahami sesuatu agar bisa bertahan hidup. Sejarah dapat berguna sebagai pemenuhan kebutuhan intelektual manusia sebagai makhluk berakal dan terus berpikir dinamis.

 5. Bermanfaat Untuk Masa Depan

Sejarah selain menjadi sumber informasi juga dapat menjadi inspirasi dan instruksi untuk menjalani kehidupan di masa datang. Ada pepatah yang mengatakan bahwa sejarah atau masa lalu adalah pelajaran berharga untuk berkembang di masa depan. Jadi seseorang bisa menggunakan pengalamannya untuk menentukan masa depannya.

  

     H.   KEGUNAAN SEJARAH

1.    Bersifat Edukatif

Edukatif berarti nilai-nilai yang mengandung unsur pendidikan. Orang sering berkata “Belajar dari sejarah”, “Belajarlah dari masa lalu”. Dalam ungkapan tersebut terkandung arti bahwa sejarah memiliki kegunaan yang dapat mendidik kita. Apa yang terjadi pada masa lalu harus menjadi pelajaran buat kita, orang sering menyatakan “ambillah hikmahnya”. Hikmah dapat diambil dari apa yang pernah terjadi dalam diri kita. Peristiwa yang terjadi pada masa lalu memiliki nilai-nilai yang sangat berharga bagi kehidupan kita saat ini. Beberapa nilai yang bisa kita ambil dari peristiwa-peristiwa sejarah, seperti kebenaran, keadilan, kejujuran, kearifan,

 keberanian, rela berkorban, dan lain-lain. Jadi, sejarah banyak memberikan pengajaran moral.

 

2.    Bersifat inspiratif

Sejarah banyak menghasilkan berbagai karya, baik karya seni maupun karya sastra. Karya-karya tersebut banyak memberikan inspirasi bagi seniman untuk berkreasi dalam menciptakan karya-karyanya. Bahkan karya-karya seni pada masa lalu tidak sedikit yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi, sulit untuk dicapainya pada zaman sekarang. Karya seni tersebut dapat menjadi suatu peradaban.

 

3.    Bersifat instruktif

Instruktif secara harfiah dapat diartikan pengajaran. Pengajaran dalam konteks di sini memberikan arti keterampilan yang diperoleh dari pengajaran sejarah. Keterampilan tersebut, baik berupa keterampilan berpikir maupun keterampilan yang bersifat fisik. Keterampilan berpikir adalah keterampilan yang bersifat kognitif. Hal ini dapat diperoleh melalui pengkajian terhadap materi sejarah. Adapun keterampilan yang bersifat fisik lebih banyak diperlihatkan dalam bentuk unjuk kerja.

 

4.    Bersifat rekreatif

 Saat ini kita sering mendengar wisata yang bernuansa spiritual. Wisata seperti ini memiliki nilai sejarah. Sejarah dapat memiliki nilai-nilai penting dalam pengembangan kepariwisataan. Fungsi rekreatif sejarah dapat mengandung arti wisata yang mengikuti lorong waktu masa lalu. Karya-karya sejarah yang berupa peninggalan fisik banyak memberikan kesan kepada masyarakat saat ini. Kesan tersebut baik bersifat fisik maupun non fisik. Kesan secara fisik misalnya orang sangat kagum melihat nilai seni dari peninggalan tersebut. Akibatnya, orang tersebut tertarik untuk melakukan wisata ke tempat peninggalan sejarah.

 

5.    Pendidikan politik

 Nilai-nilai politik sangat kentara dalam penulisan sejarah, terutama sejarah  yang ditulis oleh pemerintah atau penulisan sejarah yang merujuk kepada kepentingan pemerintah. Penulisan sejarah seperti ini sangat nampak dalam buku-buku teks pelajaran sejarah yang ada di sekolah. Mengapa demikian? Sebab, pelajaran sejarah yang diberikan di sekolah harus merujuk kepada kurikulum yang berlaku. Adapun kurikulum pada dasarnya merupakan produk kebijakan politik pemerintah dalam pendidikan. Dengan demikian, sejarah yang diajarkan di sekolah memiliki misi dalam rangka pendidikan politik.

 

6.    Pendidikan masa depan

 Dapatkah sejarah mempelajari masa depan? Sudah barang tentu dapat. Mengapa sejarah dapat mempelajari masa depan? Sebab, sejarah adalah suatu studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Waktu dalam pengertian sejarah dapat berupa sebuah garis yang lurus ke depan. Garis tersebut dapat menunjukkan adanya kesinambungan. Kesinambungan waktu yang dimaksud adalah kesinambungan antara masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Masa lalu sangat menentukan masa sekarang, dan masa sekarang sangat menentukan masa yang akan dating.

  

     I.   PERIODISASI, KRONOLOGI, DAN HISTORIOGRAFI

1.    Periodisasi

Waktu dalam sejarah akan membentuk suatu periodisasi. Periodisasi digunakan biasanya untuk memudahkan pemahaman suatu cerita sejarah sehingga terjadi suatu kesinambungan. Jadi, periodisasi ini semacam serialisasi rangkaian menurut urutan zaman.

Dengan adanya  periodisasi, akan diketahui perkembangan kehidupan manusia, kesinambungan antara periode yang satu dengan periode berikutnya, apakah ada pengulangan fenomena yang terjadi, dan perubahan dari periode yang awal sampai pada

 periode-periode berikutnya.

 

2.    Kronologi

Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi. Ada tahapan-tahapan yang mengantarkan peristiwa itu terjadi. Berbagai kronologi yang ada dalam sejarah misalnya kronologi lahirnya kerajaan, pemberontakan, perang, dan lain-lain.

 

3.    Historiografi

Secara harfiah, historiografi berasal dari gabungan dua kata, yaitu histori yang berarti sejarah dan grafi yang berarti deskripsi atau penulisan. Jadi, berdasarkan asal katanya historiografi berarti penulisan sejarah. Secara lebih luas, historiografi dapat diartikan sebagai sejarah penulisan sejarah.

 

    J.   KONSEP WAKTU DALAM SEJARAH

1.    Perkembangan

Konsep perkembangan ini dapat terjadi jika masyarakat yang mana juga berperan sebagai subjek dan objek dari sejarah, bergerak dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Maksudnya, masyarakat cenderung akan melakukan perubahan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contohnya adalah perkembangan sistem demokrasi di Indonesia. Perkembangan masyarakat dari masa lampau hingga masa sekarang ini juga hasil pembelajaran melalui sejarah. Pembaruan yang terjadi di setiap generasi menjadi bukti keberhasilan perkembangan dari masa ke masa. Maka dari itu, keberadaan ilmu sosiologi dan antropologi juga turut berperan dalam mengungkapkan sejarah sesuai dimensi waktunya.

 

2.    Kesinambungan

Konsep kesinambungan ini dapat terjadi jika suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi dari lembaga-lembaga lama. Maksudnya, meskipun masyarakat sudah mengambil pembelajaran yang ada di masa lalu, tetapi mereka tetap mengembangkannya dan diterapkan pada masa sekarang ini. Misalnya, pada masa lampau terdapat sistem patrimonialisme (bentuk pemerintahan yang mana semua kekuasaan mengalir langsung ke penguasa) yang kemudian dilanjutkan menjadi sistem kolonialisme. Hal tersebut membuktikan bahwa sejarah ternyata tetap berkesinambungan dengan hal-hal di masa lampau, meskipun sudah terlewati banyak waktu.

 

3.    Pengulangan

Dalam konsep pengulangan ini dapat terjadi jika suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau itu terjadi lagi di masa selanjutnya. Contoh sederhana adalah peristiwa perang dunia yang terulang dua kali dan memberikan dampak yang sama-sama merugikan terutama bagi masyarakat sipil. Contoh peristiwa di masa lampau yang mengalami konsep waktu pengulangan ini adalah ketika lengsernya kekuasaan Soekarno. Kala itu, kekuasaan presiden Soekarno jatuh karena adanya aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa. Namun ternyata, peristiwa tersebut terjadi kembali secara berulang pada masa kekuasaan Soeharto yang sama-sama diakibatkan oleh aksi-aksi mahasiswa. Maka dari itu, tidak mustahil jika suatu peristiwa sejarah dapat terulang kembali, baik dengan dimensi manusia yang berbeda maupun sama.

 

4.    Perubahan

Konsep perubahan ini dapat terjadi jika dalam suatu masyarakat berhasil mengalami suatu pergeseran atau perubahan. Biasanya, konsep perubahan ini terjadi secara besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, konsep perubahan ini juga dapat terjadi akibat adanya pengaruh dari luar. Misalnya, adanya peristiwa sejarah berupa Gerakan Paderi di Sumatera Barat yang menentang kaum adat. Peristiwa tersebut dianggap sebagai hasil pengaruh dari Gerakan Wahabi di Arab yang “ditularkan” melalui para haji sepulangnya dari Makkah.

 

Proses Invasi Jepang ke Wilayah Hindia-Belanda (Indonesia) 1942

Invasi Jepang ke Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) adalah bagian dari rencana ekspansi Jepang di Asia Tenggara selama Perang Dunia II. Pro...