Senin, 17 Februari 2025

Sejarah Lengkap Kerajaan Kahuripan

Sejarah Kerajaan Kahuripan

Pendahuluan

Kerajaan Kahuripan adalah salah satu kerajaan penting dalam sejarah Indonesia yang terletak di wilayah Jawa Timur. Kerajaan ini sering dianggap sebagai pendahulu dari Kerajaan Kediri yang lebih terkenal, serta merupakan kerajaan yang dibangun dan diperintah oleh salah satu raja besar dalam sejarah Jawa, Airlangga. Dalam perkembangan sejarah, Kahuripan memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai kerajaan kecil di Jawa Timur dan menjadi bagian dari pembentukan kerajaan-kerajaan besar berikutnya di wilayah tersebut.



Asal Usul dan Pembentukan Kerajaan Kahuripan

Kerajaan Kahuripan didirikan sekitar abad ke-11 Masehi oleh Raja Airlangga, yang sebelumnya adalah seorang pangeran dari Kerajaan Warmadewa di Bali. Airlangga, yang lahir dari pasangan Raja Udayana dari Bali dan seorang putri dari Kerajaan Sriwijaya, dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan memiliki kemampuan politik serta militer yang luar biasa.


Setelah ayahnya, Raja Udayana, meninggal, Airlangga seharusnya mewarisi takhta Kerajaan Warmadewa. Namun, di tengah perpecahan yang terjadi di Bali, Airlangga memilih untuk pindah ke Jawa, dimana ia akhirnya mengkonsolidasikan kekuasaan di wilayah tersebut dan mendirikan Kerajaan Kahuripan.

Pada awalnya, setelah Airlangga mengungsi ke Jawa, kerajaan ini mungkin lebih kecil dan terbatas pada daerah sekitar Sungai Brantas di Jawa Timur. Namun, dalam prosesnya, Airlangga berhasil memperluas kekuasaannya dengan menaklukkan beberapa kerajaan kecil di sekitar Jawa Timur dan membentuk Kerajaan Kahuripan yang lebih besar dan kuat.

Pemerintahan Airlangga

Airlangga adalah raja yang terkenal dalam sejarah Indonesia karena kepemimpinannya yang bijaksana dan kemampuan politik yang luar biasa. Selama masa pemerintahannya, ia berhasil menyatukan wilayah yang terpecah-pecah menjadi sebuah kerajaan yang lebih terstruktur dan stabil.

Beberapa aspek penting dari pemerintahan Airlangga adalah:

  1. Penataan Administrasi Kerajaan
    Airlangga dikenal sebagai seorang administrator yang cakap. Ia membagi wilayah kerajaannya menjadi beberapa daerah yang dipimpin oleh pejabat-pejabat setempat yang diberi wewenang untuk mengelola daerah tersebut. Dengan cara ini, ia dapat memastikan bahwa semua wilayah berada di bawah kendali dan tetap stabil.

  2. Keberagaman Agama
    Airlangga dikenal sebagai raja yang sangat toleran terhadap agama-agama yang ada pada masa itu. Meskipun ia memeluk agama Hindu, ia memberikan ruang bagi perkembangan agama Buddha di kerajaannya. Banyak candi-candi Hindu dan Buddha yang dibangun pada masa pemerintahannya sebagai bentuk toleransi dan penghormatan terhadap dua agama besar tersebut. Salah satu contoh candi yang dibangun oleh Airlangga adalah Candi Belahan, yang merupakan tempat pemujaan Hindu dan Buddha.

  3. Politik Luar Negeri dan Diplomasi
    Selama masa pemerintahannya, Airlangga juga aktif menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan Kerajaan Majapahit yang baru mulai muncul. Meskipun hubungan dengan Sriwijaya kadang tidak harmonis, terutama dalam hal kontrol atas jalur perdagangan, Airlangga dapat menjaga stabilitas dan menghindari konflik besar dengan kerajaan besar lainnya.

  4. Keberhasilan Menyusun Legislatif dan Hukum
    Selain administrasi dan agama, Airlangga juga memberikan perhatian pada masalah hukum dan ketertiban di kerajaannya. Ada banyak prasasti yang ditemukan pada masa pemerintahannya yang mengandung peraturan-peraturan penting tentang tata kelola masyarakat, hukum, dan organisasi pemerintahan.

Perpecahan Kerajaan Kahuripan

Pada akhir masa pemerintahannya, Airlangga memutuskan untuk membagi kerajaan yang telah ia bangun menjadi dua bagian yang lebih kecil untuk menghindari perebutan kekuasaan setelah kematiannya. Keputusan ini diambil karena ia merasa bahwa kerajaan yang besar dan luas sangat sulit untuk dikelola oleh satu orang saja. Ia membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua bagian: Kediri di Jawa Timur dan Jenggala di Jawa Barat. Pembagian kerajaan ini dilakukan pada sekitar tahun 1045 M, dengan penunjukan Bhanu (putra Airlangga) untuk memerintah di Kediri dan Wangsa untuk memerintah di Jenggala.

Meskipun kerajaan terbagi, kedua bagian ini tetap menjaga hubungan yang baik, dan setelah kematian Airlangga, masing-masing kerajaan mulai berkembang dengan caranya sendiri, yang akhirnya melahirkan dua kerajaan besar berikutnya di Jawa, yaitu Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singosari.

Keberlanjutan Kerajaan Kahuripan

Walaupun Kerajaan Kahuripan secara formal terpecah menjadi dua kerajaan setelah Airlangga mengundurkan diri, pengaruh dan warisan kerajaan ini tetap ada. Kediri, yang diwarisi oleh Bhanu, terus berkembang dan menjadi salah satu kerajaan besar yang sangat berpengaruh di Jawa Timur. Pada saat yang sama, Jenggala, yang dipimpin oleh Wangsa, juga memiliki peran penting dalam sejarah politik Jawa.

Walaupun Kerajaan Kahuripan tidak bertahan lama setelah pembagian tersebut, namun pengaruhnya terhadap perkembangan sejarah Jawa dan Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Pembagian tersebut mengarah pada pembentukan dua kerajaan besar yang akan melanjutkan kejayaan kerajaan tersebut: Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singosari.

Peninggalan Kerajaan Kahuripan

Meskipun kerajaan ini tidak bertahan lama setelah masa pemerintahan Airlangga, banyak peninggalan budaya yang menunjukkan kemajuan yang dicapai pada masa Kerajaan Kahuripan. Beberapa peninggalan yang ditemukan antara lain:

Candi Belahan

Candi ini adalah salah satu peninggalan penting yang dibangun pada masa pemerintahan Airlangga. Candi ini terletak di daerah Belahan, dan di dalamnya terdapat unsur-unsur Hindu dan Buddha, yang menggambarkan toleransi agama yang diterapkan oleh Airlangga.


2. Prasasti-Prasasti
Beberapa prasasti yang ditemukan pada masa Kerajaan Kahuripan, seperti Prasasti Belahan dan Prasasti Anjukladang, memberikan informasi tentang kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan pada masa itu. Prasasti-prasasti ini juga mencatatkan nama Raja Airlangga dan kontribusinya dalam membangun kerajaan.

 


3. Seni dan Arsitektur

Peninggalan seni dan arsitektur, termasuk bangunan candi dan patung-patung yang ditemukan di sekitar Jawa Timur, memberikan gambaran tentang kemajuan kebudayaan pada masa kerajaan ini. Seni rupa, patung, dan ukiran yang ditemukan menunjukkan pengaruh kuat dari kebudayaan Hindu-Buddha.

Kesimpulan

Kerajaan Kahuripan, yang didirikan oleh Raja Airlangga, memainkan peran penting dalam sejarah Jawa Timur dan Indonesia. Meskipun kerajaan ini tidak bertahan lama setelah pembagian wilayah pada akhir masa pemerintahan Airlangga, warisan dan pengaruhnya terus hidup dalam perkembangan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singosari yang muncul setelahnya. Airlangga dikenal sebagai raja yang bijaksana, yang berhasil menyatukan wilayah yang terpecah, mengembangkan agama Hindu dan Buddha, serta memajukan kebudayaan dan seni. Peninggalan-peninggalan dari masa Kerajaan Kahuripan, seperti prasasti dan candi, tetap menjadi bukti kemegahan kerajaan ini dalam sejarah Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proses Invasi Jepang ke Wilayah Hindia-Belanda (Indonesia) 1942

Invasi Jepang ke Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) adalah bagian dari rencana ekspansi Jepang di Asia Tenggara selama Perang Dunia II. Pro...