Senin, 17 Februari 2025

 

Sejarah Lengkap Kerajaan Aru

1. Pendahuluan

Kerajaan Aru adalah salah satu kerajaan kuno di Sumatra yang berdiri sekitar abad ke-13 hingga abad ke-16. Kerajaan ini terletak di pesisir timur Sumatra, tepatnya di daerah yang sekarang menjadi wilayah Sumatra Utara, sekitar Deli Serdang, Langkat, dan Asahan. Aru merupakan kerajaan yang penting dalam jalur perdagangan maritim dan memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, Majapahit, dan Malaka.


2. Sumber Sejarah Kerajaan Aru

Informasi mengenai Kerajaan Aru berasal dari berbagai sumber sejarah, antara lain:

a. Catatan Tiongkok

  • Dalam catatan Tiongkok dari Dinasti Ming, disebutkan adanya kerajaan bernama "Aru" yang menjadi salah satu pusat perdagangan dan memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok.

b. Kitab Negarakertagama (1365 M)

  • Kitab yang ditulis oleh Mpu Prapanca ini mencantumkan Aru sebagai salah satu daerah taklukan Majapahit.

c. Hikayat Melayu & Sejarah Melayu

  • Menyebutkan Kerajaan Aru dalam konteks konflik dengan Kesultanan Malaka dan Kerajaan Aceh.

d. Prasasti & Sumber Lokal

  • Beberapa sumber lokal dan temuan arkeologis di daerah Sumatra Utara juga mendukung keberadaan kerajaan ini.

3. Masa Kejayaan Kerajaan Aru

a. Lokasi Strategis dan Perdagangan

Kerajaan Aru berada di jalur perdagangan Selat Malaka, yang merupakan pusat perdagangan internasional saat itu. Hasil bumi seperti emas, damar, dan rempah-rempah menjadi komoditas utama yang diperdagangkan dengan pedagang dari Tiongkok, India, dan Arab.

b. Hubungan dengan Kerajaan-Kerajaan Besar

  • Sriwijaya (abad ke-7 hingga ke-11): Aru kemungkinan menjadi bagian dari Sriwijaya sebelum berdiri sebagai kerajaan independen.
  • Majapahit (abad ke-14): Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Aru disebut sebagai salah satu kerajaan yang berada dalam pengaruh Majapahit.
  • Kesultanan Malaka (abad ke-15): Aru pernah berperang dengan Malaka dalam upaya memperluas pengaruh di Sumatra Timur.
  • Kesultanan Aceh (abad ke-16): Aceh menyerang dan menaklukkan Aru, menjadikannya bagian dari wilayah kekuasaannya.

4. Kemunduran Kerajaan Aru

a. Serangan dari Kesultanan Aceh

Pada abad ke-16, Kesultanan Aceh yang sedang berkembang pesat mulai menyerang Kerajaan Aru. Dipimpin oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar, Aceh berhasil menaklukkan Aru setelah beberapa pertempuran sengit.

b. Perebutan Pengaruh dengan Portugis

Portugis yang menguasai Malaka sempat membantu Aru dalam konflik melawan Aceh, tetapi akhirnya Aru tetap jatuh ke tangan Aceh.

c. Perubahan Politik dan Agama

Setelah ditaklukkan oleh Aceh, wilayah Aru mengalami Islamisasi lebih luas dan kehilangan statusnya sebagai kerajaan mandiri.


5. Peninggalan dan Warisan Kerajaan Aru

a. Situs Arkeologi

Beberapa situs yang terkait dengan Kerajaan Aru ditemukan di Sumatra Utara, terutama di sekitar Deli Serdang dan Langkat.

b. Pengaruh dalam Budaya Melayu

Meskipun tidak bertahan lama sebagai kerajaan, Aru berkontribusi dalam perkembangan budaya Melayu, terutama dalam aspek perdagangan dan sistem pemerintahan.

c. Nama Aru dalam Sejarah Modern

Beberapa daerah di Sumatra Utara masih menggunakan nama "Aru" dalam berbagai aspek, seperti Kepulauan Aru di Maluku yang kemungkinan ada kaitannya dengan kerajaan ini.


6. Kesimpulan

Kerajaan Aru merupakan kerajaan maritim penting di pesisir timur Sumatra yang berjaya pada abad ke-13 hingga ke-16. Kejayaannya didukung oleh lokasinya yang strategis di jalur perdagangan Selat Malaka. Namun, akibat ekspansi Kesultanan Aceh, kerajaan ini akhirnya runtuh.

Mau bahas lebih lanjut tentang perang Aru vs Aceh atau hubungan Aru dengan Majapahit? 🚀

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proses Invasi Jepang ke Wilayah Hindia-Belanda (Indonesia) 1942

Invasi Jepang ke Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) adalah bagian dari rencana ekspansi Jepang di Asia Tenggara selama Perang Dunia II. Pro...